Wednesday, December 24, 2014

Green Roof, Solusi Rumah Asri Idaman Keluarga



 
Atap hijau (green roof) adalah atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi dengan vegetasi dan media tumbuh, ditanam di atas membran anti air. Ini juga termasuk lapisan tambahan seperti penghalang akar dan drainase sebagai sistem irigasi. (Penggunaan "hijau" mengacu pada tren yang berkembang secara ramah lingkungan dan tidak mengacu pada atap yang hanya berwarna hijau, seperti genteng berwarna hijau atau herpes zoster.)

Green roofing tak hanya bisa menciptakan lingkungan rumah yang asri, tapi juga bisa menyerap udara buruk dan CO2 dan mengubahnya menjadi Oksigen. Tak hanya itu, manfaat lain yang bisa Anda dapat dari green roofing ini adalah Anda bisa mendapatkan sarana menyalurkan hobi berkebun, hingga bersantai di green roofing sebagai menjadi alternatif rekreasi jika Anda bosan berada di dalam rumah.

Perbedaan green roofing dengan roofing garden

Banyak yang mengira bahwa green roofing ini sama saja dengan roofing garden, padahal nyatanya keduanya berbeda. Roofing garden biasanya lebih kepada pembuatan taman di atap rumah di mana tanaman lebih banyak ditempatkan pada pot – pot, dan bukan di tanam langsung di atap itu sendiri. Sementara green roofing adalah struktur yang terintegrasi yang tidak hanya melibatkan penanaman tanaman langsung di atapnya saja, tapi hinga ke sistem drainase di seluruh permukaan atap.

Komponen Pokok Teknologi Green Roof
Berikut ini adalah komponen-komponen pokok yang diperlukan untuk menerapkan teknologi green roof.  
     



















Ingin tahu lebih lanjut serta mengaplikasikan green roofing ini di rumah?
Ikuti tips berikut ini.


1. Awali dengan memasang selaput anti air (waterproof membrane)

Meskipun terkesan sederhana, namun ini adalah langkah paling penting dari keseluruhan langkah pembuatan green roofing. Sebab, kebanyakan green roofing yang dibuat gagal karena rembesan air yang berasal dari hujan. Untuk itu, pastikan atap Anda dilapisi dulu dengan membran anti air ini. Kini, banyak variasi membran atau pelapis yang bisa digunakan untuk melindungi atap, mulai dari aspal hingga sheeting.

2. Tambahkan penopang akar

Jika Anda memilih bahan aspal sebagai membran pelapis atap Anda, Anda mesti memasang lapisan tambahan agar tanaman bisa hidup dan mendapatkan nutrisi serta akarnya bisa tertopang dengan baik. Sebab, kita toh tidak bisa mengandalkan aspal sebagai media tanam. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan beton. Selain itu, bisa juga Anda memilih cellular glass yang juga memiliki fungsi lain sebagai lapisan penyekat.

3 . Pasangkan layer drainase

Layer atau lapisan drainase sangat dibutuhkan untuk mengatasi air yang meluber pada green roofing, sehingga tidak menimbulkan genangan pada atap. Biasanya, lapisan drainase ini dibuat dari campuran kerikil dengan batu apung. Ketebalan lapisan ini bisa disesuaikan dengan wilayahnya, yakni semakin dekat dengan saluran pembuangan air, semakin tebal lapisan drainase yang mesti dibuat.

4 . Tambahkan filter

Filter yang paling baik untuk digunakan adalah filter yang memiliki sistem penyaring yang sangat tipis namun kuat dan berdaya serap tinggi, sehingga selagi mengalirkan air dari green roof ke saluran pembuangan, pasir maupun menahan batuan kerikil yang terbawa arus agar tidak ikut tersaring. Keberadaan akar tanaman mungkin bisa turut menunjang penetrasi lapisan ini. Beberapa bahan filter yang bisa digunakan misalnya polyester atau polypropylene.

5. Tempatkan media tanam

Agar bisa tumbuh subur pada green roof, tanaman pastinya membutuhkan media tanam yang tepat. Untuk itu, Anda bisa menggunakan tanah yang tersedia di sekitar rumah Anda dan pindahkan pada green roof. Tetapi, tanah ini mungkin bisa memicu tumbuhnya rumput liar dan tanaman pengganggu lain yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, beberapa orang beralih pada penggunaan komponen anorganik, semisal clay atau pasir yang ditambahkan humus atau lapisan tanah paling atas. Lapisan tersebut biasanya mengandung nutrisi yang baik untuk tumbuhan agar bisa tumbuh subur.

Hal lain yang perlu diperhatikan adalah ketebalan tanah. Pastikan lapisan tanah cukup tebal agar tanaman bisa tumbuh maksimal. Setidaknya, buat ketebalan minimal 3 inchi untuk mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.

6. Instal drip irrigation

Drip irrigation sangat dibutuhkan untuk tanamaan di green roof, terutama di awal – awal penanaman. Alat ini memungkinkan suplai air bisa merata pada seluruh bagian tanaman, khususnya pada bagian akarnya. Penggunaan alat ini jauh lebih efisien dan mempermudah Anda dalam melakukan penyiraman tanaman dibandingkan dengan cara manual menggunakan selang. Alat ini juga bisa menekan penggunaan air sehingga tidak akan menciptakan genangan air pada atap. Drip irrigation juga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan pupuk pada saat tanaman baru selesai ditanam.

7. Tanam tumbuhan yang tepat

Untuk memilih jenis tanaman yang tepat untuk ditanam pada green roof, Anda perlu mempertimbangkan cuaca dan iklim di lingkungan rumah Anda. Anda bisa memilih tanaman lokal yang rimbun dan mudah ditanam. Pastikan bahwa tanaman tersebut mampu bertahan di bawah paparan sinar matahari langsung, di udara dingin, di hawa panas, dan angin. Terakhir, pastikan tanaman tersebut tidak membutuhkan perawatan yang rumit.
Selamat mencoba

Sumber:

0 comments:

Post a Comment