Pencemaran
dan pengerusakan lingkungan merupakan masalah yang sedang diperdebatkan
diseluruh dunia. Salah satunya yaitu pencemaran tanah oleh limbah
industri yang ada di dunia. Jika hanya dilihat dari seberapa besarnya
pengaruh kemasyarakat, limbah dalam jangka pendek memang tidak terlalu
berpengaruh terhadap masyarakat dan lingkungannya. Tetapi, jika sudah
menumpuk dari akhir perang dunia hingga sekarang maka akan menimbulkan
suatu permasalahan baru di dunia ini.
Limbah merupakan sisa buangan yang dihasilkan dari suatu kegiatan
produksi baik produksi dalam skala domestik atau rumah tangga maupun
produksi dalam skala yang lebih besar. Mengatasi permasalahan ini perlu
dilakukannya suatu proses perbaikan atau restorasi dengan metode
fitoremediasi. Fitoremediasi dapat didefinisikan sebagai penggunaan
tumbuhan untuk menghilangkan, memindahkan, menstabilkan, atau
menghancurkan bahan pencemar baik itu senyawa organik maupun anorganik.
Tumbuhan yang akan digunakan untuk mengatasi permasalahan ini adalah
bunga matahari.
Nama proyek yang diusung adalah “Sunlight”, yaitu sun flower to the light.
Maksudnya adalah penggunaan bunga matahari sebagai pencerah lingkungan.
Tujuan dan manfaat dari proyek ini adalah untuk mengatasi pencemaran
lingkungan akibat limbah dan untuk memperindah kota yang sudah tercemar
limbah.Bunga matahari adalah tanaman yang enak dipandang dan mudah
perawatannya, karena itu tanaman ini telah lama dikenal di Indonesia
sebagai tanaman hias. Diperkirakan tanaman ini berasal dari Meksiko dan
telah tersebar ke berbagai penjuru dunia.
Bunga ini terbagi menjadi dua jenis, yaitu jenis untuk hiasan dan
jenis untuk makanan. Bunga matahari yang dikembangkan untuk industri
makanan, terbagai menjadi dua kelompok besar yaitu bunga untuk bahan
baku industri minyak (oilseed) dan bunga untuk makanan kecil (confectionery).
Jenis bunga matahari yang digunakan sebagai bahan baku minyak,
mempunyai kadar minyak yang lebih tinggi dan kulit yang lebih tipis.
Manfaat bunga matahari (Helianthus annuus
L.) tidak hanya ditemukan pada bijinya yang bisa dibuat kwaci. Seluruh
bagian dari tanaman hias berwarna kuning terang ini bisa jadi bahan
obat, bahkan bisa menetralisir efek radiasi dari limbah nuklir. Manfaat
ini dibuktikan dalam tragedi kebocoran reaktor nuklir di Chernobyl tahun
1986. Ketika sebagian besar air di wilayah itu tercemar radioaktif,
penanaman bunga matahari di atas rakit mengambang mampu mengurangi
dampak radiasi di perairan hingga 95 persen. Rahasianya adalah struktur
akar yang begitu lebat dan kuat sehingga mampu mengekstrak logam-logam
berat seperti arsen dan timah. Bahkan unsur radioaktif juga bisa
diserap, termasuk uranium dan stronium-90 yang bisa menyebabkan mutasi
genetik pada manusia.
Skema konservasi tanah melalui proses fitoremediasi bunga matahari
Tujuan utama fitoremediasi dalam menangani
polutan organik adalah merombak secara sempurna polutan organik menjadi
unsur yang relatif non toksik seperti CO2, nitrat, klorin dan ammonia
(Meagher 2000). Menurut Subroto (1996), konsep fitoremediasi lebih
berkembang dengan aplikasi baru untuk dekontaminasi tanah yang tercemar
oleh senyawa-senyawa organic atau anorganik. Perkembangan yang pesat di
bidang penelitian fitoremediasi tidak lepas dari kemajuan di bidang
molekuler, rekayasa genetika, dan teknologi enzim [Paguyuban Budiasi].
0 comments:
Post a Comment