Atap hijau (green roof)
adalah atap sebuah bangunan yang sebagian atau seluruhnya ditutupi
dengan vegetasi dan media tumbuh, ditanam di atas membran anti air. Ini
juga termasuk lapisan tambahan seperti penghalang akar dan drainase
sebagai sistem irigasi. (Penggunaan "hijau" mengacu pada tren yang
berkembang secara ramah lingkungan dan tidak mengacu pada atap yang
hanya berwarna hijau, seperti genteng berwarna hijau atau herpes
zoster.)
Green roofing tak hanya bisa menciptakan
lingkungan rumah yang asri, tapi juga bisa menyerap udara buruk dan CO2
dan mengubahnya menjadi Oksigen. Tak hanya
itu, manfaat lain yang bisa Anda dapat dari green roofing ini adalah
Anda bisa mendapatkan sarana menyalurkan hobi berkebun, hingga bersantai
di green roofing sebagai menjadi alternatif rekreasi jika Anda bosan
berada di dalam rumah.
Banyak yang mengira bahwa green roofing
ini sama saja dengan roofing garden, padahal nyatanya keduanya berbeda.
Roofing garden biasanya lebih kepada pembuatan taman di atap rumah di
mana tanaman lebih banyak ditempatkan pada pot – pot, dan bukan di tanam
langsung di atap itu sendiri. Sementara green roofing adalah struktur
yang terintegrasi yang tidak hanya melibatkan penanaman tanaman langsung
di atapnya saja, tapi hinga ke sistem drainase di seluruh permukaan
atap.
Komponen Pokok Teknologi Green Roof
Berikut ini adalah komponen-komponen pokok yang diperlukan untuk menerapkan teknologi green roof.
1. Awali dengan memasang selaput anti air (waterproof membrane)
Meskipun terkesan sederhana, namun ini
adalah langkah paling penting dari keseluruhan langkah pembuatan green
roofing. Sebab, kebanyakan green roofing yang dibuat gagal karena
rembesan air yang berasal dari hujan. Untuk itu, pastikan atap Anda
dilapisi dulu dengan membran anti air ini. Kini, banyak variasi membran
atau pelapis yang bisa digunakan untuk melindungi atap, mulai dari aspal
hingga sheeting.
2. Tambahkan penopang akar
Jika Anda memilih bahan aspal sebagai
membran pelapis atap Anda, Anda mesti memasang lapisan tambahan agar
tanaman bisa hidup dan mendapatkan nutrisi serta akarnya bisa tertopang
dengan baik. Sebab, kita toh tidak bisa mengandalkan aspal sebagai media
tanam. Salah satu alternatifnya adalah dengan menggunakan beton. Selain
itu, bisa juga Anda memilih cellular glass yang juga memiliki fungsi
lain sebagai lapisan penyekat.
3 . Pasangkan layer drainase
Layer atau lapisan drainase sangat
dibutuhkan untuk mengatasi air yang meluber pada green roofing, sehingga
tidak menimbulkan genangan pada atap. Biasanya, lapisan drainase ini
dibuat dari campuran kerikil dengan batu apung. Ketebalan lapisan ini
bisa disesuaikan dengan wilayahnya, yakni semakin dekat dengan saluran
pembuangan air, semakin tebal lapisan drainase yang mesti dibuat.
4 . Tambahkan filter
Filter yang paling baik untuk digunakan
adalah filter yang memiliki sistem penyaring yang sangat tipis namun
kuat dan berdaya serap tinggi, sehingga selagi mengalirkan air dari
green roof ke saluran pembuangan, pasir maupun menahan batuan kerikil
yang terbawa arus agar tidak ikut tersaring. Keberadaan akar tanaman
mungkin bisa turut menunjang penetrasi lapisan ini. Beberapa bahan
filter yang bisa digunakan misalnya polyester atau polypropylene.
5. Tempatkan media tanam
Agar bisa tumbuh subur pada green roof,
tanaman pastinya membutuhkan media tanam yang tepat. Untuk itu, Anda
bisa menggunakan tanah yang tersedia di sekitar rumah Anda dan pindahkan
pada green roof. Tetapi, tanah ini mungkin bisa memicu tumbuhnya rumput
liar dan tanaman pengganggu lain yang tidak diinginkan. Oleh karena
itu, beberapa orang beralih pada penggunaan komponen anorganik, semisal
clay atau pasir yang ditambahkan humus atau lapisan tanah paling atas.
Lapisan tersebut biasanya mengandung nutrisi yang baik untuk tumbuhan
agar bisa tumbuh subur.
Hal lain yang perlu diperhatikan adalah
ketebalan tanah. Pastikan lapisan tanah cukup tebal agar tanaman bisa
tumbuh maksimal. Setidaknya, buat ketebalan minimal 3 inchi untuk
mengoptimalkan pertumbuhan tanaman.
6. Instal drip irrigation
Drip irrigation sangat dibutuhkan untuk
tanamaan di green roof, terutama di awal – awal penanaman. Alat ini
memungkinkan suplai air bisa merata pada seluruh bagian tanaman,
khususnya pada bagian akarnya. Penggunaan alat ini jauh lebih efisien
dan mempermudah Anda dalam melakukan penyiraman tanaman dibandingkan
dengan cara manual menggunakan selang. Alat ini juga bisa menekan
penggunaan air sehingga tidak akan menciptakan genangan air pada atap.
Drip irrigation juga bisa dimanfaatkan untuk menyalurkan pupuk pada saat
tanaman baru selesai ditanam.
7. Tanam tumbuhan yang tepat
Untuk memilih jenis tanaman yang tepat
untuk ditanam pada green roof, Anda perlu mempertimbangkan cuaca dan
iklim di lingkungan rumah Anda. Anda bisa memilih tanaman lokal yang
rimbun dan mudah ditanam. Pastikan bahwa tanaman tersebut mampu bertahan
di bawah paparan sinar matahari langsung, di udara dingin, di hawa
panas, dan angin. Terakhir, pastikan tanaman tersebut tidak membutuhkan
perawatan yang rumit.
Selamat mencoba
Sumber:
0 comments:
Post a Comment