Trembesi/Kihujan merupakan jenis pohon
yang berasal dari daerah tropika di Amerika Latin, seperti Venezuela,
Meksiko Selatan, Peru dan Brazil. Jenis ini dimasukkan ke Tanah Melayu
sebagai pohon peneduh tahun 1876 oleh Penjajah. Saat ini, trembesi telah
umum dan banyak dijumpai di Asia Selatan dan Tenggara, Kepulauan
Pasifik termasuk Hawaii.
Trembesi termasuk ke dalam jenis fast growing species. Selain
tumbuh meninggi, tajuk trembesi juga cenderung lebar dan rindang. Pohon
berbentuk kubah yang besar dengan tinggi dapat mencapai 60 m. Diameter
tajuk dapat mencapai 50 bahkan 80 cm, dengan luas proyeksi tajuk
mencapai 0,25 hektar. Pada batang setinggi dada, diameter pohon dapat
mencapai 1,5 m, tidak berduri, dengan kulit berkerut kasar berwarna
keabu-abuan.
Manfaat trembesi bagi kesehatan cukup beragam. Rebusan akar biasa
digunakan dalam mandi panas untuk mengurangi sakit kanker perut di
Venezuela. Trembesi juga dikenal sebagai obat tradisional untuk pilek,
sakit kepala, diare, penyakit usus dan sakit perut. Ekstrak alkohol dari
daun menghambat Mycobacterium tuberculosis. Di Kolombia, rebusan buah digunakan sebagai obat penenang. Daunnya
juga dapat digunakan sebagai pencahar. Di Hindia Barat, benih trembesi
dapat mengobati sakit tenggorokan dengan cara dikunyah.
Saat ini, trembesi dikenal sebagai salah satu jenis tumbuhan yang
digunakan sebagai alat penghijauan. Hal ini tidak terlepas dari
tingginya kemampuan trembesi dalam menyerap gas CO2. Pohon trembesi berdiameter tajuk 15-20 m diketahui dapat menyerap CO2
sebanyak 28,5 ton/pohon/tahun (Dahlan 2007). Oleh sebab itu, penanaman
pohon ini beserta pohon lainnya merupakan terobosan kreatif untuk
mengatasi pemanasan global yang mengancam kehidupan manusia dan
lingkungan hidupnya.
Sumber:http://www.paguyubanbudiasi.com/id/2014/08/trembesi-salah-satu-opsi-dalam-mengatasi-pemanasan-global.html
Sumber:http://www.paguyubanbudiasi.com/id/2014/08/trembesi-salah-satu-opsi-dalam-mengatasi-pemanasan-global.html
0 comments:
Post a Comment